nusakini.com - Jakarta - Pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Jokowi dicintai oleh ulama, kiyai, santri dan muslimat. Ini karena pemerintahan Jokowi dinilai membawa ketentraman umat. Selama Jokowi menjabat presiden tidak ada larangan untuk beribadah. 

Hal ini mengemuka dalam kegiatan Halal Bihalal Takmir Masjid, Ulama dan Santri se Jabodetabek di gedung Pantri Trisula Perwari, Jakarta, Rabu (19/7/2018)

Acara yang dimoderatori Ust. A Syaifullah Saragih S HI Ketua LKISA (Lingkar Komunitas Ilmu Seni Agama) menghadirkan Keynote speaker (Qc) Gus Sholeh Mz serta juga menghadirkan beberapa nara sumber seperti Pengasuh Pondok Pesantren Fatihatul Qur’an Bogor KH Moh. Monib. S. Ag. MA, Lembaga Dakwah PBNU KH Drs Ahmad Shodiq, Ketua Cluster Pesantren Jokowi Center Rembang Jateng Gus Rosih Sarang, Ust. Dr Muhammad Babul Ulum. Acara ini juga dihadiri oleh Relawan Santri Merah Putih.

Acara di mulai pada pukul 9.00 WIB, diawali dengan regestrasi dan pembukaan yang di meriahkan oleh berbagai kesenian Islam.

Kemudian dilanjutkan dengan acara pembukaan pada pukul 10.00 WIB, dan doa Iftitah. Pembukaan sendiri dipimpin oleh ”  Ust. Maulana Aby Syamaq ” dari Cipayung Jakarta Timur. Kemudian acara akan dilanjutkan dengan pembacaan Ayat Suci Al Quran yang di bacakan oleh Ustad Usman. 

Menurut Moderator, yang hadir di tempat ini berasal dari masing-masing suku yang merasa aman karena adanya ketenangan hati diantara sesama


(foto/ Relawan Santri Merah Putih)

"Tidak hanya dari umat muslim yang hadir di sini, namun juga dari non muslim. semua berkumpul pada hari ini karena cinta nya kepada presiden kita Joko Widodo. Negara kita bhineka tunggal ika, negara kita bukan satu suku atau satu agama", ujarnya.

"Kami disini gabungan para kiyai, ulama, dan orang-orang yang cinta NKRI, cinta keutuhan negeri Indonesia, mengajak semua pihak untuk berdeklarasi mendukung presiden jokowi di pilpress 2019 nanti", imbuhnya.

Mengapa mendukung Jokowi, "karena beliau adalah seorang muslim yang amanah. Jokowi juga di dukung oleh banyak partai, baik partai nasionalis maupun partai yang berbasis ideologi agama. Jokowi seorang pemberani. jokowi seorang pemimpin yang jujur, sederhana dan adil. Beliau tidak mementingkan suatu golongan tertentu", katanya.

Bentuk cinta presiden Jokowi kepada para santri dan ulama juga dilihat ketika Presiden pertamakali menyatakan 22 oktober 2015 sebagai hari santri nasional

"Kita melihat seorang pemimpin dari manfaat, dari kelakuan sesuai perkataan dan perbuatan, dan Jokowi orang yang konsekuen. maka mari kita pilih pemimpin yang tulus yang tidak mencintai kekuasaan, yang manfaat", ujarnya.

Pada jaman Jokowi berhasil membuat program 5000 doktor, dan program ini akan membangun masa depan bangsa yang lebih baik, sehingga kita dapat sejajar dengan bangsa-bangsa yang maju. sehingga dengan terpilihnya kembali, Jokowi bisa melanjutkan pendidikan yang lebih baik lagi. (al/ma)